Siapa sih yang tak kenal aplikasi chat yang satu ini, yang dapat
dipastikan sudah terinstall di setiap #smartphone. Setiap karya yang
hebat sudah pasti diciptakan oleh orang hebat, ini sudah menjadi hukum alam.
Namun dari setiap setiap karya hebat yang telah tercipta, terdapat pejuangan
yang melelahkan dan inilah yang dialami oleh Jan Koum.
Jan Koum sendiri merupakan seorang programmer dan
developer yang pernah bekerja di sebuah perusahaan internet multinasional yaitu
Yahoo! Inc. Selama 10 tahun ia lalui bekerja di perusahaan internet tersebut
dan menjabat sebagai engineer. Karena bidang pekerjaan yang dia jalani merupakan
passion bagi dirinya, ia mengalami perkembangan yang sangat bagus pada
pekerjaannya.
Baca Juga : Cara menghasilkan uang dari instagram
Lalu seperti apakah kisah inspiratif dibalik
terciptanya #WhatsApp oleh
Jan Koum ini sendiri? Berikut ulasannya.
Masa Sulit Yang Dialami Jan Koum
Diawali dari masa-masa sulit yang Jan Koum alami yaitu tepatnya
pada saat ia berusia 16 tahun. Dia bersama ibunya pindah dari Kiev (Ukraina) ke
Mountain View (Amerika Serikat), tepatnya pada tahun 1992. Pada saat inilah
hidup Jan Koum sangat memprihatinkan, dia tinggal di apartemen sangat sederhana
dan harus mengantri untuk mendapatkan makanan yang disubsidi oleh pemerintah.
Karena keadaan ekonomi yang kurang bagus ini,
memaksakan Jan Koum untuk bekerja sebagai Cleaning Service (petugas kebersihan)
di salah satu supermarket di dekat tempat tinggalnya. Tidak sampai disitu saja
masalah yang dihadapi oleh Jan Koum, ibunya didiagnosis oleh dokter mengidap
penyakit kanker. Penderitaan yang ia alami tidak membuatnya putus asa dalam
menjalani hidup.
Di
usianya yang ke-18 tahun, mulailah Jan Koum mencintai dunia pemograman setelah
membaca beberapa buku tentang #komputer. Karena kecintaanya dengan dunia pemograman semakin
bertambah, akhirnya ia memutuskan untuk kuliah di San Jose State University.
Pertemuan Jan Koum Dengan Brian Acton
Pada saat bekerja di Ernts & Young menjabat posisi sebagai
security tester inilah ia bertemu dengan Brian Acton. Kedekatan yang
mereka alami disebabkan karena Ayah dan Ibunya Jan meninggal dunia hanya dalam
jarak 3 tahun yaitu Ayahnya pada tahun 1997 dan sedangkan ibunya pada tahun
2000. Brian Acton lah yang selalu menemani Jan Koum pada masa-masa berkabung.
Setelah keluar dari Yahoo!, Jan dan Brian memutuskan
untuk berlibur ke daerah Amerika Serikat pada bulan September tahun 2007.
Setelah berlibur, mereka mencoba peruntungan untuk melamar pekerjaan di #Facebook,
namun nasib baik belum memihak kepada mereka.
Inspirasi Munculnya ide Untuk Membuat Whatsapp
Terciptanya aplikasi instan messaging ini berawal inspirasi yang
didapatkan oleh Jan setelah membeli iPhone yang memiliki fitur App Store,
menurutnya dengan adanya App Store tersebut dapat mempengaruhi dunia
smartphone.
Bersama temannya Alex Fishman, Jan mendiskusikan
tentang aplikasi instan messaging yang bentuknya seperti address book. Jan
memutuskan untuk mendirikan WhatsApp Inc bersama Brian, namun dalam
perjalanannya Jan sempat putus asa dan tidak ingin melanjutkan proyek pembuatan
WhatsApp yang ada sekarang ini karena sulitnya melakukan sinkronisasi antara
aplikasi messaging ini dengan nomor telepon.
Brian mengatakan kepada Jan bahwa “suatu kebodohan
apabila kita berhenti ketika sudah sejauh ini”. Setelah beberapa lama melakukan
usaha untuk melakukan sinkronisasi pada nomor telepon, akhirnya terciptalah
aplikasi messaging yaitu WhatsApp yang dapat kita nikmati manfaatnya.
Pegawai Yahoo! Menjadi Investor Whatsapp Inc
Perjuangan
mereka belum berakhir hanya sampai disitu saja, mereka harus mencari investor
untuk mendanai proyek mereka. Brian memutuskan untuk mencari investor dari
temannya sendiri yang bekerja di Yahoo!. Pada awal perintisan aplikasi
WhatsApp, pengeluaran yang mereka harus lakukan cukup besar. Namun setelah
pengguna aplikasi WhatsApp semakin banyak, akhirnya mereka dapat memetik hasil
dari perjuangan mereka.
Bergabungnya Facebook Dan Whatsapp
Kabar baik datang dari perusahaan yang dipimpin oleh Mark
Zuckerberg yang ingin membeli Aplikasi WhatsApp Inc dengan harga 22 milyar US
Dollar. Jan dan Brian menyetujui kesepakatan tersebut, karena Facebook dan
WhatsApp memiliki misi dan visi yang sama yaitu ingin saling menyempurnakan
masa depan dari kedua aplikasi tersebut. Kesepakatan tersebut, membuat Jan dan
Brian bekerja di Facebook posisi yang cukup tinggi.
Menurut saya, dari kisah pendiri aplikasi WhatsApp
inilah kita dapat mengambil pelajaran, bahwa usaha dan kerja keras kita tidak
akan mengkhianati hasil yang akan kita dapatkan di masa mendatang. Jika Anda
ingin mengalami sukses yang besar, maka lakukanlah kerja keras sesuai dengan
kesuksesan yang Anda inginkan.
Artikel Asli : Maxmanroe
Silahkan berkomentar yang membangun. Terimakasih!