Berbagi pengetahuan seputar internet, sosial media, tutorial blogging, tentang teknologi, serta pengetahuan lainnya

Wah Hebat...! 3 Negara Yang Merubah Sampah Plastik Menjadi Jalan

Sampah merupakan material sisa yang sudah tidak digunakan lagi. Sampah yang akan dibahas di dalam artikel ini yaitu sampah plastik. Sekitar tahun 1950'an Indonesia telah memproduksi sampah sekitar 8,3 miliar metrik ton barang. Indonesia belum seutuhnya dapat mengelola sampah dengan baik. Namun, tahukah kamu ada negara yang menjadikan sampah plastik menjadi jalan. Gak percaya? Ayo baca

1. Vancouver, Kanada

Kota ini memiliki pemandangan yang hijau. Target pemerintah di kota tersebut, akan menjadikan kota tersebut sebagai kota terhijau di dunia pada tahun 2020. Hebat yaa..
Kota ini telah memulai membuat jalan dengan plastik daur ulang. Pemerintah kota Vancouver bekerja sama dengan Green Mantra of Toronto mengolah plastik bekas dan aspal menjadi campuran paving yang jauh lebih baik dari pada aspal tradisional.


Insinyur Peter Judd memperkirakan bahwa hal ini sama dengan mengurangi pemakain sekitar 300 ton gas rumah kaca per tahunnya. Dengan menggunakan pengikat plastik, maka jumlah uap yang dilepaskan ke udara saat aspal dicairkan dapat berkurang banyak. Namun proses ini jauh lebih mahal sekitar 1 sampai 3 persen dari pada paving tradisional.


2. Rotterdam, Belanda

Masa sekarang, teknologi semakin berkembang. Dan teknologi itu harus berguna disemua sektor. Sebuah perusahaan kontruksi bernama VolkerWesseles mempunyai rencana yang besar untuk mengubah desain jalan raya menggunakan bahan plastik. Mereka ingin menggunakan plastik sebagai bahan utama. Jalan raya dari plastik ini diklaim mempunyai ketahanan 3 kali lebih baik dari pada jalan raya biasa.


Kota Rotterdam ini siap menjadi kota pertama yang mengaplikasikan jalan raya plastik ini. Mereka ingin menguji konsep jalan raya ini selama 3 tahun mendatang.


3. Bokaro, Jharkhand, India

Profesor kimia bernama Rajagopalan Vasudevan ingin mengubah sampah plastik menjadi aspal, dimana plastik sebagai bahan utama. Dengan melihat peningkatan kadar sampah plastik di India yang sangat cepat, Rajagopalan memandang bahwa sampah plastik adalah sumber daya yang belum di manfaatkan. Menggunakan sampah plastik lebih murah dan hemat 15 persen dari aspal yang biasa digunakan.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat ( PUPR ) menyebut Indonesia memiliki cadangan aspal sebanyak 660 juta ton dan cadangan tersebut berada di Buton, Sulawesi.

Indonesia memerlukan aspal sekitar 1,2 juta ton per tahun. Jadi, PT Pertamina ( PERSERO ) dan PT Wijaya Karya Tbk ( WIKA ) baru menghasilkan 600.000 ton per tahun. Jadi, dari mana sisanya? Sisanya, 600.000 ton harus diimpor dari luar negeri.

Silahkan berkomentar yang membangun. Terimakasih!

Tekan untuk berkomentar